deherba.com Pola hidup yang buruk, terutama dalam hal makanan, merupakan salah satu pemicu utama meningkatnya penyakit kanker di kalangan orang-orang yang terbilang masih muda. Misalnya, perhatikan fakta yang mencemaskan berikut. Sebanyak 54% penderita kanker usus besar yang datang untuk berobat ke suatu rumah sakit terkenal di Bandung, ternyata adalah orang-orang yang berusia di bawah 30 tahun.
Konsumsi makanan tinggi lemak yang tidak diimbangi dengan asupan serat yang cukup, terutama dari junk food
yang sangat digemari kalangan muda, dan pola hidup kurang gerak yang
kerap dijalani mereka yang sering berjam-jam duduk di kantor, semakin
meningkatkan resiko terhadap insiden kanker usus besar.
Waspadalah jika Anda menemukan darah dalam feses Anda. Beruntung jika ini adalah wasir. Namun, bagaimana jika ini adalah tanda awal adanya kanker usus? Perhatikan gejala-gejala kanker usus lainnya berikut. Apakah Anda mengalami beberapa di antaranya?
Untuk memutuskan pengobatan yang tepat bagi penderita kanker usus besar, dokter akan mempertimbangkan banyak hal, termasuk kondisi tubuh pasien, seberapa luas penyebaran kanker (stadium), dll.
Dokter mungkin akan mengangkat bagian usus yang terkena kanker dan menyambungkan kembali bagian usus yang tersisa. Setelah itu, kemoterapi seringkali menjadi tindakan selanjutnya untuk membersihkan sisa sel kanker dalam tubuh.
Jika kanker sudah mencapai anus, dokter bisa jadi membuang anus yang terkena kanker tersebut untuk kemudian digantikan dengan membuat lubang pembuangan permanen pada perut pasien (stoma).
Namun, pilihan tersebut tentu tidak menyenangkan baik bagi pasien maupun keluarganya. Selain kualitas hidup yang menurun, keluarga pasien bisa jadi harus menanggung biaya untuk menyediakan kantung stoma setiap bulannya sekitar tujuh ratus ribu rupiah.
Selain cara-cara tersebut, pengobatan kanker usus besar juga dapat dilakukan dengan imunoterapi. Jenis terapi ini dilakukan guna merangsang sistem imun tubuh guna melawan sel kanker.
Kadang, imunoterapi juga dapat digunakan untuk memperbaiki kondisi tubuh setelah kemoterapi maupun radiasi dilakukan. Dengan demikian, turut meningkatkan kualitas hidup pasien kanker.
Ini dimungkinkan dengan adanya konsentrasi senyawa aktif flavonoid yang tinggi dalam Sarang Semut, dimana beberapa fungsi yang dijalankannya ialah dengan mengaktifkan program bunuh diri pada sel kanker dan membuatnya mati kelaparan.
Berbeda dengan kemoterapi yang membuat sel-sehat Anda terbarus racun mematikan untuk sel kanker, Sarang Semut bekerja selektif membasmi sel kanker, tanpa memengaruhi sel-sel Anda yang masih normal.
Dengan demikian, kualitas hidup penderita kanker tidak sama sekali diabaikan. Inilah salah satu metode pengobatan kanker usus besar alternatif terbaik yang ada saat ini.
Bila Anda ingin mendapatkan penjelasan lebih jauh tentang mengapa Sarang Semut sangat membantu penyembuhan kanker, silakan baca informasi di artikel Sarang Semut Tumpas Kanker!
Waspadalah jika Anda menemukan darah dalam feses Anda. Beruntung jika ini adalah wasir. Namun, bagaimana jika ini adalah tanda awal adanya kanker usus? Perhatikan gejala-gejala kanker usus lainnya berikut. Apakah Anda mengalami beberapa di antaranya?
- Adanya lendir dan darah dalam feses.
- Mudah lelah dan anemia.
- Nyeri perut bagian bawah.
- Perut terasa penuh meski sudah BAB.
- Berat badan menurun meskipun tidak sedang melakukan diet.
- Perubahan dalam pola buang air besar, bisa jadi diare atau sembelit.
Pengobatan Kanker Usus Besar Konvensional
Bila Anda divonis terkena kanker usus besar, jangan takut, berikut beberapa pilihan terbaik pengobatan kanker usus besar yang tersedia saat ini, secara medis maupun alternatif. Faktanya, kanker usus besar bisa disembuhkan dengan pengobatan dan perawatan yang benar.Untuk memutuskan pengobatan yang tepat bagi penderita kanker usus besar, dokter akan mempertimbangkan banyak hal, termasuk kondisi tubuh pasien, seberapa luas penyebaran kanker (stadium), dll.
Dokter mungkin akan mengangkat bagian usus yang terkena kanker dan menyambungkan kembali bagian usus yang tersisa. Setelah itu, kemoterapi seringkali menjadi tindakan selanjutnya untuk membersihkan sisa sel kanker dalam tubuh.
Jika kanker sudah mencapai anus, dokter bisa jadi membuang anus yang terkena kanker tersebut untuk kemudian digantikan dengan membuat lubang pembuangan permanen pada perut pasien (stoma).
Namun, pilihan tersebut tentu tidak menyenangkan baik bagi pasien maupun keluarganya. Selain kualitas hidup yang menurun, keluarga pasien bisa jadi harus menanggung biaya untuk menyediakan kantung stoma setiap bulannya sekitar tujuh ratus ribu rupiah.
Selain cara-cara tersebut, pengobatan kanker usus besar juga dapat dilakukan dengan imunoterapi. Jenis terapi ini dilakukan guna merangsang sistem imun tubuh guna melawan sel kanker.
Kadang, imunoterapi juga dapat digunakan untuk memperbaiki kondisi tubuh setelah kemoterapi maupun radiasi dilakukan. Dengan demikian, turut meningkatkan kualitas hidup pasien kanker.
Pengobatan Kanker Usus Besar Alternatif
Pada dasarnya, sistem kerja Sarang Semut dalam pengobatan kanker usus besar bisa disamakan dengan prinsip kerja imunoterapi, dimana sistem kekebalan tubuh Anda akan dirangsang untuk melawan kanker yang bersarang dalam tubuh Anda.Ini dimungkinkan dengan adanya konsentrasi senyawa aktif flavonoid yang tinggi dalam Sarang Semut, dimana beberapa fungsi yang dijalankannya ialah dengan mengaktifkan program bunuh diri pada sel kanker dan membuatnya mati kelaparan.
Berbeda dengan kemoterapi yang membuat sel-sehat Anda terbarus racun mematikan untuk sel kanker, Sarang Semut bekerja selektif membasmi sel kanker, tanpa memengaruhi sel-sel Anda yang masih normal.
Dengan demikian, kualitas hidup penderita kanker tidak sama sekali diabaikan. Inilah salah satu metode pengobatan kanker usus besar alternatif terbaik yang ada saat ini.
Bila Anda ingin mendapatkan penjelasan lebih jauh tentang mengapa Sarang Semut sangat membantu penyembuhan kanker, silakan baca informasi di artikel Sarang Semut Tumpas Kanker!
sumber: deherba.com
0 komentar